Destinasi
Fakta-fakta Tentang Pangeran Diponogoro yang Makamkanya Ada di Makassar
Pahlawan nasional dengan nama asli Bendoro Raden Mas Ontowiryo, menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan Belanda di Tanah Jawa
Kendati demikian, masih ada satu hal yang agaknya hendak diwujudkan meski sukar. Keluarga berharap area pemakaman diperluas. Namun mengingat lahan di sekitar lahan terbatas, nampaknya, keingian tersebut sulit terealisasi.
3. Tamu Mayoritas dari Jawa
Jika Anda berkunjung ke Makam Pangeran Diponegoro, Anda akan disodori buku tamu yang harus diisi.
Menilik isi buku tamu tersebut, rerata tamu yang datang berasal dari Pulau Jawa. Ada dari Semarang, Kudus, Surabaya, Wonosobo, hingga dari Sleman, Yogyakarta.
4. Pernah Dikunjungi Tokoh Nasional
Sejumlah tokoh nasional pun pernah menyempat diri berziarah. Ada Wakil Presiden Jusuf Kalla, ibunda Presiden Joko Widodo, GKR Pembayun (Mangkubumi) hingga Prabowo Subianto sebelum masuk masa kampanye Pilpres 2019.
5. Warga Makassar Anggap bagian Sejarah Makassar
Bagi banyak sejarawan, pusara Pangeran Diponegoro di Makassar takkan lepas dari riwayat kepahlawanannya yang panjang.
Selain sarat nilai historis, ada pula ikatan emosional. Anak, cucu, hingga para cicit Diponegoro sudah cukup lama menetap sebagai warga setempat, saling berbaur, meski berbeda adat hingga tradisi.
Lebih jauh, Diponegoro turut menjadi inspirasi para pejuang lokal pasa masa revolusi 1945. Dengan kata lain, namanya sudah melekat di benak masyarakat lokal, khususnya penduduk ibu kota Sulawesi Selatan.
Alhasil wacana pemindahan makam sosok yang wafat pada 8 Januari 1855 tersebut kerap mendapat penentangan.
6. Bukan Asli Keturunan Jawa
Diponegoro bukanlah asli keturunan Jawa. Silsilahnya lebih mencerminkan keanekaragaman Nusantara.
Sebab, neneknya yang perkasa, Ratu Ageng Tegalrejo (1734-1803) yang mengasuhnya selama masa muda di Tegalrejo (1793-1803) adalah keturunan pertama sultan dari Bima (Sumbawa), Abdulkadir I (memerintah 1621-1649).
Sementara neneknya dari pihak ayah, Ratu Kedaton (1752-1820) adalah putri Madura dari garis para penguasa Pamekasan.
Kakeknya yang gagah adalah Pangeran Cakradiningrat II, seda Kamal, meninggal 1707.
7. Dilahirkan di Bulan Ramadan
Diponegoro dilahirkan pada bulan Ramadan, tepat sebelum waktu sahur, yakni pukul 04.00 dinihari pada 11 November 1785.
Ia wafat hampir bertepatan waktunya pada pagi yang sama ketika ia lahir hampir 70 tahun kemudian (8 Januari 1855) di Benteng Rotterdam, Makassar.
8. Suka Ngunyah Sirih
Halaman selanjutnya
pemerintah kolonial Belanda
Pangeran Diponegoro
Makam Pangeran Diponegoro
Jl Pangerang Diponegoro
Benteng Fort Rotterdam
Bendoro Raden Mas Ontowiryo
Istana Buckingham Dibuka untuk Wisatawan, Tanaman Asli Langka Ada di Sini |
![]() |
---|
7 Objek Wisata yang Bisa Anda Nikmati di Taman Nasional Bantimurung |
![]() |
---|
Benteng Rotterdam, Wisata Sejarah Kejayaan Sulawesi Selatan di Masa Lampau |
![]() |
---|
9 Objek Wisata yang Sayang Dilewatkan Saat Berlibur ke Malino |
![]() |
---|
5 Spot Wisata Religi Islam di Kota Makassar |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!