Cerita Owner UMKM Bakoel Rujak Eko Kholiq fi Program #KataNone Hari ini
Bakoel Rujak merupakan UMKM yang menjajakan berbagai variasi rujak buah
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Nur Fajriani R
"Ini saya sebutnya ritual ngerujak, agar lebih nano-nano jadi sambalnya kita buat macam-macam," katanya.
Varian sambal terdiri dari gosip, bangkok dan lainnya.
Buah yang didapatkan Eko Kholiq diambil langsung dari petani buah.
"Untuk buahnya sendiri saya beli langsung dari petaninya. Sekalian membantu mereka yang terdampak Covid-19." katanya.
UMKM ini juga telah memiliki 16 orang karyawan. Bakoel Rujak sendiri telah memiliki 5 cabang.
"Rencana mau buka dua cabang lagi," katanya.
Untuk rujak ini dibanderol mulai Rp 17 ribu hingga Rp 250 ribu.
Awal-awal ia mengaku menerima banyak komplain dari pelanggan.
"Di awal-awal sering mendapat komplain karena mangganya terlalu masak dan buah yang tidak sesuai selera mereka," katanya.
Selain itu pelanggan bisa memesan rujak dengan buah favorit.
"Bisa mix buah minimal empat pilihan buah, misalnya pelanggan mau apel, nanas, pir dan mangga saja," katanya.
Di luar kulkas, produk Bakoel Rujak mampu bertahan 1 hari.
"Ada trik sendiri untuk menjaga kualitas," ujarnya.
Bakoel Rujak juga menerima pesanan dalam porsi besar seperti untuk hajatan dan lainnya.
Berjalan empat bulan menurut Eko Kholiq bisnis ini sangat berpeluang.
Cabangnya kini tersebar di Jl Hertasning, Jl Ahmad Yani, Jl Macan, Antang dan Jl Sunu.
Untuk pemesanan dapat melalui Instagram @bakoel_rujak dan WA 082187039993.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!